''MALU PADA SI ANAK BODOH''
''Saya tidak lulus sekolah, mustahil menggapai mimpi untuk menjadi penulis atau mendapat pekerjaan''
''Ah alasan saja''
Albert Einstein pencetus hukum relativitas juga tidak lulus sekolah. Dia hanya mengantongi surat keterangan pernah sekolah di SMP. Ketika ingin masuk ke SMA, banyak sekolah yang tidak mau menerima dirinya. Sebuah sekolah mau menerimanya dengan syarat dia mengubah kelakuan dia yang sesuka hati dan sering membantah guru. Akhir cerita dia juga dikeluarkan dari sekolah tersebut. Albert Einstein juga gagal masuk ke universitas favorit. Tetapi dia terus belajar dan belajar, membaca dan menganalisis. Siapa sangka jika di kemudian hari si anak bodoh tersebut menjadi ilmuwan terbesar abad ke-20.
Jika seseorang yang ditolak oleh sekolah manapun saja bisa jadi Penemu banyak teori fisika, bisa menjadi dosen yang mengajar di depan mahasiswanya. Konon lagi jika hanya ingin menjadi penulis atau sekedar mendapatkan pekerjaan.
''Saya malu, anak saya autis, bodoh, tidak bisa baca tulis. Tuhan kenapa kau kirim anak cacat kepadaku!''
''Stop! Berhenti menggugat Tuhan''
Albert Einstein penemu teori relativitas, menyumbang banyak pada mekanik kuantum, mekanika statistik dan kosmopolitan juga memiliki kesulitan dalam membaca dan menulis. Beliau dikatakan menderita disleksia dan Sindrom Asperger (salah satu jenis autis).
''Ah itu karena jenius''
Lagi-lagi alasan. Orang hebat itu bukan orang yang memiliki otak sempurna, melainkan mereka yang mampu menggunakan bagian terbaik dari otaknya yang tidak sempurna.
NB. Disleksia = sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis.
Sindrom Asperger = menunjuk minat yang mendalam terhadap sesuatu dan kesulitan dalam berkomunikasi dengan lingkungannya.
Beberapa sumber mengatakan Einstein tidak menyelesaikan pendidikan formalnya

Komentar

Postingan Populer