BUDAYA MEUGANG DI ACEH, HARUS DISYUKURI ATAU DITANGISI.

Oleh Ida Fitri
Makan daging sebelum hari lebaran atau sehari sebelum puasa merupakan tradisi khas masyarakat Aceh. Melonjaknya harga daging pada megang kali ini merupakan dilema bagi sebagian masyarakat.
Seratus empat puluh ribu rupiah harus dikeluarkan oleh seorang Kepala Keluarga untuk memperoleh satu kilogram daging mentah. Rata-rata tiap keluarga membeli lebih dari dua kilogram. Tentu bukan harga yang murah. Tapi tetap harus dipenuhi. Karena tuntutan adat yang mendarah daging.
Bila tidak membawa pulang daging pada hari tersebut, anak-anak akan membau masakan kari Aceh dari rumah tetangga. Tentu orang tua tidak akan tega. Atau lebih parah lagi bila tidak ada seorang istri bisa marah besar, atau mertua akan berwajah masam.
Ditinjau dari ilmu gizi, kebiasaan tersebut memang bagus untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak. Tapi dari segi ekonomi menjadi sangat berat bagi sebagian orang. Masih untung jika tetangga yang punya kelebihan ekonomi mengantar daging mentah kepada tetangga yang tidak mampu.
Ada sebuah mitos orang Aceh makan daging 3 kali dalam setahun. Tapi seiring waktu berlalu, orang aceh semakin sering mengkomsumsi daging. Sebenarnya budaya megang sangat bagus, selain untuk meningkatkan kekompakan dalam keluarga juga merupakan sarana untuk berbagi. Anak-anak membawa pulang daging untuk ibu dan ibu mertua mereka. Tapi di saat tak ada uang dikantong, bisa berubah menjadi bencana.
Sekian.

Komentar

Postingan Populer