TUHAN MASIHSAYANG

Oleh : Ida Fitri
Barang siapa yang tidak mengambil sesuatu yang bukan haknya adalah manusia hebat. Dan barang siapa yang tidak mengambil seribu rupiah pun yang bukan haknya adalah luar biasa.
Sekali lagi Tin menghitung pengeluarannya di bulan ini. Tetap saja uang keluar lebih besar dari uang masuk. Tiga ratus ribu sewa indekos bulan ini sudah terpakai untuk membawa ibu ke rumah sakit. Dari mana lagi menutupi kekurangannya? Mata Tin tertuju pada pertanggungjawaban Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas yang hendak diantarkan ke Dinkes Kabupaten.
***
”Eh Tin, mau dengar Kakak kan?” tanya Zaitun, seniornya di puskesmas.
”Ya mau lah, Kak.” Tin berhenti mengetik laporan , seraya menghadapkan badan ke arah perempuan itu.
”Ini bulan terakhir, sebaiknya uang transport kader posyandu gak usah kamu bayar ….”
”Terus uangnya dikemanain, Kak?” Tin belum menangkap maksud temannya.
”Kamu bagi-bagi sama Kapus,” saran seniornya.
”Apa Kak?” Tin tak percaya dengan pendengarannya. Lama ia terdiam, Pengganti Transport Kader Posyandu sebesar sembilan ratus ribu rupiah, bila dibagi dua dengan bos, maka ia tak perlu pusing lagi memikirkan biaya indekos.
”Emang gak akan ketahuan, Kak?” tanya Tin ragu.
”Gak akan …, percayalah, anggap saja uang lelahmu,” ujar seniornya mantap.
***
Tin menimang-nimang berkas pertanggungjawaban BOK yang sebentar lagi akan menjadi lembaran rupiah.
”Kak ini punya Puskesmas Harapan.”
”Iya, akan Kakak periksa dulu,” ujar Rani penanggung jawab BOK Kabupaten. Sambil menunggu berkas diperiksa Tin berjalan ke kantin. Ibu indekos sudah dua kali menagih sewa, Minggu ini menjadi tenggang waktu terakhir untuk melunasinya. Seniornya benar, tidak akan ada yang tahu kalau ia tidak membayar pengganti transport Kader Posyandu bulan ini.
Tin bisa saja beralasan pembayaran dibatalkan dinas. Toh mereka hanya wanita desa yang tidak tahu apa-apa, hanya saja …. Handphonenya berdering, ia menuju Bank untuk mengambil uang BOK akhir tahun.
***
Tin tersenyum saat tiba di Puskesmas. Teman-teman menyambutnya senang. Hari ini akan dibagikan dana BOK Bulan Desember. Tidak seberapa memang, tapi ini akhir bulan. Berapalah pendapatan Pegawai Negeri Sipil itu? Uang dibagikan sesuai kegiatan yang telah dilakukan pada akhir tahun kemarin. Dan terlihat juga wanita yang tidak berpakaian seragam. Ya merekalah para kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Harapan. Setelah selesai melakukan tugasnya, Tin tersenyum puas melihat wajah teman-temannya dan para kader posyandu itu.
Zaitu menarik Tin ke sebuah ruangan. ”Kok kamu bagi juga transport kader itu?” tanya seniornya menyayangkan keputusan Tin.
Perempuan berseragam putih itu terdiam sejenak sebelum menjawab, ”ah Kak, kalau gak dibayar pun, paling banyak Tin hanya dapat 500 ribu, untuk apa uang segitu? Padahal neraka begitu panas, Kak.” Kemudian sebuah SMS masuk ke handphonenya. Ternyata pemberitahuan telah keluar tunjangan prestasi kerja di Dinkes Kabupaten. Senyum Tin pun semakin lebar ….
Tamat

Komentar

Postingan Populer